Cara Menghindari Kesalahan Transaksi QRIS bagi UMKM

Bagi pelaku UMKM di era digital, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) telah menjadi metode pembayaran yang tidak bisa dipisahkan dari operasional bisnis sehari-hari. Namun, di balik kemudahannya, masih banyak pelaku usaha yang mengalami kendala dan kesalahan dalam proses transaksi QRIS. Kesalahan-kesalahan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan pelanggan, tetapi juga bisa berdampak pada reputasi dan pendapatan bisnis Anda. Mari kita bahas cara efektif menghindari kesalahan transaksi QRIS agar bisnis Anda berjalan lebih lancar dan profesional.
Pentingnya Transaksi QRIS untuk UMKM
QRIS menawarkan banyak keuntungan bagi pelaku UMKM, mulai dari proses transaksi yang lebih cepat, pencatatan otomatis, hingga pengurangan risiko penipuan. Sistem pembayaran ini dikembangkan oleh Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk menyederhanakan transaksi digital melalui satu kode QR standar.
Dengan QRIS, pelanggan Anda bisa melakukan pembayaran dari berbagai aplikasi e-wallet dan mobile banking hanya dengan memindai satu kode QR. Ini tidak hanya mempermudah proses pembayaran, tetapi juga memperluas jangkauan pasar Anda ke pelanggan yang lebih suka bertransaksi secara digital.
Namun, seperti halnya teknologi lain, penggunaan QRIS juga memiliki tantangan tersendiri. Kesalahan dalam proses transaksi bisa menyebabkan kebingungan, ketidakpercayaan pelanggan, dan bahkan kerugian finansial. Mari kita bahas kesalahan umum yang sering terjadi dan cara menghindarinya.
5 Kesalahan Umum dalam Transaksi QRIS

1. Salah Input Nominal Pembayaran
Kesalahan paling umum adalah salah memasukkan jumlah pembayaran, terutama pada QRIS statis yang mengharuskan pelanggan memasukkan nominal sendiri. Ibarat salah menghitung kembalian, kesalahan ini bisa membuat pelanggan membayar lebih atau kurang dari yang seharusnya.
2. Tidak Memverifikasi Status Pembayaran
Banyak pelaku UMKM langsung menganggap transaksi selesai begitu pelanggan selesai memindai kode QR, tanpa mengecek apakah pembayaran benar-benar berhasil. Ini seperti menyerahkan barang sebelum memastikan uang sudah diterima.
3. Menggunakan QRIS yang Sudah Tidak Aktif
Beberapa pelaku usaha tidak menyadari bahwa QRIS mereka sudah tidak aktif atau terblokir. Akibatnya, pembayaran gagal dan pelanggan menjadi ragu dengan kredibilitas bisnis Anda.
4. Tidak Mencatat Transaksi QRIS
Banyak UMKM masih mencatat transaksi QRIS secara manual atau bahkan lupa mencatatnya sama sekali. Ini seperti menyimpan uang tanpa menghitungnya—berisiko tinggi mengalami kebingungan saat rekonsiliasi keuangan.
5. Meletakkan Kode QRIS di Tempat yang Sulit Dijangkau
Penempatan kode QRIS yang tidak strategis atau sulit dijangkau bisa membuat pelanggan kesulitan memindai dan akhirnya memilih metode pembayaran lain atau bahkan membatalkan transaksi.
Langkah Pencegahan Error Transaksi QRIS
Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk mencegah kesalahan dalam transaksi QRIS:
- Periksa Kode QRIS Secara Berkala
Pastikan kode QRIS Anda masih aktif dan valid dengan mengeceknya melalui dashboard penyedia QRIS atau aplikasi kasir digital Anda. Lakukan pengecekan minimal sebulan sekali, seperti Anda rutin mengecek stok barang.
- Gunakan QRIS Dinamis untuk Transaksi Bernilai Besar
Untuk transaksi dengan nilai besar, gunakan QRIS dinamis yang sudah terisi nominal pembayaran, sehingga pelanggan tidak perlu memasukkan jumlah sendiri. Ini mengurangi risiko kesalahan input.
- Selalu Verifikasi Pembayaran Secara Real-time
Tunggu notifikasi pembayaran masuk sebelum menyelesaikan transaksi. Jangan hanya mengandalkan kata pelanggan bahwa mereka sudah membayar.
- Integrasikan QRIS dengan Sistem Kasir Digital
Gunakan aplikasi kasir yang terintegrasi dengan QRIS untuk pencatatan otomatis dan mengurangi risiko kesalahan manual.
- Tempatkan Kode QRIS di Lokasi Strategis
Pasang kode QRIS di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau pelanggan, dengan pencahayaan yang cukup untuk memudahkan pemindaian.
Tips Verifikasi Transaksi QRIS yang Sukses

Contoh Format Notifikasi Valid:
Pastikan muncul pesan “Pembayaran Berhasil” dengan logo bank Anda
Verifikasi transaksi adalah langkah krusial untuk memastikan pembayaran QRIS benar-benar berhasil. Berikut beberapa tips untuk melakukannya dengan benar:
- Perhatikan Detail Notifikasi – Cek nama merchant, jumlah pembayaran, dan waktu transaksi pada notifikasi yang masuk. Pastikan semua informasi sesuai dengan transaksi yang sedang berlangsung.
- Konfirmasi Nomor Referensi – Setiap transaksi QRIS memiliki nomor referensi unik. Pastikan nomor ini muncul pada notifikasi sebagai bukti transaksi yang sah.
- Periksa Status “Berhasil” – Notifikasi yang valid akan menampilkan status “Pembayaran Berhasil” atau “Transaksi Sukses” dengan jelas, biasanya dengan warna hijau atau tanda centang.
- Cek Saldo Masuk – Jika memungkinkan, periksa saldo rekening atau dashboard merchant Anda untuk memastikan dana benar-benar masuk.
Cara Mengatasi Transaksi QRIS yang Gagal

Ketika transaksi QRIS gagal, cara Anda menanganinya akan sangat memengaruhi kepercayaan pelanggan. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ambil:
Template Komunikasi dengan Pelanggan
“Mohon maaf, sepertinya ada kendala teknis pada transaksi QRIS Anda. Mari kita coba sekali lagi dengan langkah-langkah berikut, atau Anda bisa memilih metode pembayaran alternatif yang kami sediakan.”
Langkah Penanganan Transaksi Gagal:
- Identifikasi Penyebab Kegagalan
Cek apakah masalahnya pada koneksi internet, aplikasi pembayaran, atau kode QRIS itu sendiri. Seperti dokter yang mendiagnosis sebelum memberi obat, Anda perlu tahu akar masalahnya.
- Minta Pelanggan Mencoba Ulang
Jika masalahnya pada koneksi atau aplikasi, minta pelanggan untuk mencoba memindai ulang dengan koneksi yang lebih stabil.
- Tawarkan Alternatif Pembayaran
Selalu siapkan metode pembayaran cadangan, seperti transfer bank atau e-wallet lain, untuk mengantisipasi kegagalan transaksi QRIS.
- Dokumentasikan Kegagalan Transaksi
Catat setiap kegagalan transaksi sebagai bahan evaluasi dan perbaikan sistem Anda ke depannya.
Best Practices Keamanan Transaksi QRIS

Keamanan transaksi QRIS tidak boleh diabaikan. Berikut beberapa praktik terbaik yang bisa Anda terapkan:
Untuk Pemilik Bisnis
- Gunakan QRIS resmi dari penyedia berlisensi Bank Indonesia
- Perbarui aplikasi kasir dan pembayaran secara rutin
- Jangan bagikan kredensial akun merchant kepada orang yang tidak berwenang
- Lakukan rekonsiliasi transaksi QRIS setiap hari
- Simpan bukti transaksi digital minimal selama 3 bulan
Untuk Karyawan/Kasir
- Selalu verifikasi notifikasi pembayaran sebelum menyerahkan barang
- Jangan pernah membagikan kode QRIS pribadi bisnis Anda
- Laporkan transaksi mencurigakan kepada pemilik bisnis
- Pastikan koneksi internet aman saat melakukan transaksi
- Jangan menggunakan perangkat pribadi untuk transaksi bisnis
Ingat!
Keamanan transaksi QRIS ibarat mengunci pintu toko Anda. Semakin ketat prosedur keamanan yang Anda terapkan, semakin terlindungi bisnis dan pelanggan Anda dari risiko penipuan dan kesalahan transaksi.
Kesimpulan: Optimalkan Transaksi QRIS untuk Kemajuan UMKM Anda

Menghindari kesalahan transaksi QRIS bukanlah hal yang rumit jika Anda menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Seperti halnya mengemudi, semakin sering Anda berlatih dan memperhatikan aturan, semakin lancar perjalanan Anda.
QRIS bukan hanya sekadar alat pembayaran, tetapi juga pintu gerbang menuju digitalisasi bisnis UMKM yang lebih luas. Dengan menguasai cara menghindari kesalahan transaksi QRIS, Anda tidak hanya meningkatkan kepercayaan pelanggan, tetapi juga mempersiapkan bisnis Anda untuk bersaing di era ekonomi digital.
Mulailah dengan langkah kecil—periksa kode QRIS Anda, pastikan penempatan yang strategis, dan selalu verifikasi setiap transaksi. Perubahan kecil ini akan membawa dampak besar pada kelancaran operasional bisnis Anda.
Butuh Bantuan Mengoptimalkan Transaksi QRIS?
Dapatkan konsultasi gratis dari tim ahli kami untuk membantu bisnis UMKM Anda menerapkan sistem transaksi QRIS yang aman dan efisien.
